Universitas Hasanuddin – Puslitbang Kependudukan dan Gender LPPM Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan webinar “Gender Talk”, Senin (29/4). Kegiatan ini bekerjasama dengan beberapa lembaga seperti Prodi S2 Gender dan Pembangunan, Indonesian Future Leader dan Girl No Abuse. Mereka mengangkat tema, Refleksi Pemikiran RA Kartini untuk Pembangunan Gender Wilayah Indonesia Timur di Era Transformasi Digital.
Narasumber dalam webinar ini dihadiri oleh para puan, diantaranya Prof. Farida Patitingi, Prof. Winarni Dien Monoarta, Prof. Sutinah Made, Lusia Palulungan dan Iva Hasanah. Farida membahas aksi afirmatif dalam politik dan sektor lainnya untuk memajukan perempuan di Indonesia Timur. Lalu, Winarni menyoroti pentingnya kolaborasi internasional untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Sutinah banyak mengulas materi terkait refleksi pemikiran dari salah satu tokoh bangsa, RA Kartini dari sudut pandang Islam. Sedangkan Lusia dan Iva memaparkan program intervensi untuk memajukan perempuan serta membahas peran perempuan dalam pembangunan. “Peran perempuan dalam pembangunan ini terkesan masih sangat maskulin,” sorot Iva dalam penyampaian materinya.
Webinar ini dihadiri sekitar 70 peserta dari berbagai instansi dan profesi kerja. Kegiatan ini merupakan serangkaian dari program Gender Talk yang digagas oleh Puslitbang Kependudukan dan Gender Unhas untuk memperingati hari hari besar nasional sekaligus untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong kolaborasi dalam riset maupun tindakan nyata memajukan isu isu gender.
“Kita perlu melihat pentingnya kerjasama untuk memajukan isu isu gender di wilayah Indonesia Timur,” pungkas Dr.Irma Andriani selaku ketua Puslitbang Kependudukan dan Gender LPPM Unhas. Selain itu, Prof. Dr. Muh Nasrum Massin selaku Ketua LPPM Unhas juga menekankan pentingnya riset dalam mengarusutamakan isu isu gender. “Ya, kita perlu mencermati lagi riset yang kita lakukan agar selalu memperhatikan pengarusutamaan gender,” ujarnya dalam sambutan.